Ditulis Oleh: Siti Sholekah
Sore itu aku masih asyik dengan gadgetku, ada games baru yang rilis. Aku tidak mau ketinggalan. Jam di kamarku sudah menunjukkan angka lima.
Tiba-tiba perutnya melilit, aduh kenapa ya? Aku segera menghampiri Bunda yang ada di ruang tamu.
“Bunda, perutku sakit sekali,” ucapku seraya memegang perut.
Bunda segera memeriksa perutku. Memang terdengar bunyi kruuuk … Kruuukk … kruuuukkk. Bunda mengambil minyak telon yang ada di lemari. Kemudian mengoleskannya ke perut dan punggungku. Badanku juga terasa tidak nyaman. Bunda memberikanku termometer untuk mengecek suhu badan. Angkanya 37.8C.
“Kamu demam, sayang. Tadi kamu sudah makan siang belum?” tanya Bunda.
“Aku belum makan, tadi pulang sekolah langsung masuk kamar. Ada games baru Bunda, jadi aku main gadget dulu,” jawabku.
“Nah, itu dia. Kamu telat makan. Kakak, harus belajar mengatur waktu ya. Kapan waktunya makan, istirahat, belajar, dan bermain. Semua ada waktunya.”
Aku mengangguk sambil menyuap nasi ke mulutku. Dalam hatiku, aku berjanji tidak akan lupa waktu makan. Perut sakit itu enggak enak. ***